6 Perbedaan Anak Aktif dan Hiperaktif, Apa Saja? (2024)

Meskipun sama-sama gejalanya ditandai Si Kecil tidak bisa diam, tetapi ada bebereapa perbedaan anak aktif dan hiperaktif yang perlu Anda ketahui. Mulai dari cara bicara, emosional, hingga hubungan sosial.

6 Perbedaan Anak Aktif dan Hiperaktif, Apa Saja? (1)

Anak aktif memiliki cara bicara yang lebih terstruktur dibanding anak hiperaktif.

Perbedaan anak aktif dan hiperaktif terlihat dari cara mereka menjalani aktivitas sehari-hari. Penting bagi orang tua untuk mempelajarinya demi pertumbuhan anak yang baik. Yuk, kenali perbedaan anak aktif dan hiperaktif pada ulasan artikel ini!

Daftar Isi

Tumbuh kembang anak dapat ditandai dengan mengobservasi aktivitas sehari-hari mereka. Anak aktif cenderung lebih suka melakukan aktivitas yang melibatkan fisik, seperti berlari dan berolahraga.

Meskipun terlihat sama, ada perbedaan anak aktif dan hiperaktif yang wajib menjadi perhatian setiap orang tua. Pasalnya, anak hiperaktif bisa jadi tanda seorang anak memiliki kondisi ADHD (attention deficit hyperactivity disorder).

Simak penjelasan perbedaan anak aktif dan hiperaktif di bawah ini:

1. Cara Bicara

Perbedaan mendasar anak aktif dan hiperaktif yang bisa orang tua amati adalah cara bicara seorang anak. Anak hiperaktif pada umumnya lebih banyak bicara tetapi kurang bisa menangkap pembicaraan yang berlangsung karena ia tidak dapat memusatkan perhatiannya pada pembicaraan lawan bicaranya.

Singkatnya, anak hiperaktif hanya mengeluarkan kosakata yang cenderung sesuai dengan yang ia pikirkan tanpa memperhatikan tuturan lawan bicaranya sehingga tampak tidak nyambung.

Sering kali anak hiperaktif akan menyela pembicaraan orang lain atau lawan bicaranya bahkan dengan volume tinggi sehingga menimbulkan kesan tidak sopan.

sem*ntara itu, anak aktif memiliki cara bicara yang lebih terstruktur dibanding anak hiperaktif. Anak aktif lebih bisa diajak mengobrol dan menanggapinya dengan kosakata sesuai.

Selain itu, anak aktif juga cenderung dapat lebih tenang saat diajak mengobrol sehingga dapat terjadi komunikasi 2 arah yang nyambung sesuai konteks pembicaraan.

Meskipun demikian, ada beberapa anak aktif yang memang senang bercerita. Namun, bukan berarti mereka termasuk anak hiperaktif.

Untuk membedakannya, orang tua bisa mencerna pembicaraan anak aktif yang cenderung lebih jelas ide yang disampaikannya dibanding anak hiperaktif.

Baca Juga: 5 Ciri-ciri ADHD pada Orang Dewasa, Salah Satunya Mudah Lupa

2. Fokus

Sebagian besar anak kecil dan masa pertumbuhan memang belum mampu memfokuskan perhatian mereka dalam waktu lama. Biasanya, mereka akan lebih senang berganti fokus dari satu ke lainnya di waktu singkat karena tingkat keingintahuan yang masih tinggi.

Walaupun anak aktif sulit memfokuskan perhatiannya, tetapi perbedaan anak aktif dan anak hiperaktif bisa Anda amati dari tingkah laku mereka dalam mengolah perhatian dan menanggapi lawan bicara serta situasi lingkungannya.

Gambaran paing umum adalah pada anak dengan hiperaktif dan gangguan pemusatan perhatian sering melenceng pembicaraannya karena terdistraksi oleh kejadian sekitarnya maupun ide yang tiba-tiba muncul dibenaknya.

Anak aktif akan lebih mudah menaruh fokus pada hal yang disukai. Jadi, jika anak Anda mampu memiliki aktivitas kesukaan atau hobi yang dapat dijalani dalam waktu yang terbilang lama, mereka termasuk ke dalam anak aktif.

Berbanding terbalik, anak hiperaktif biasanya kesulitan untuk fokus pada suatu hal meskipun mereka menyukai hal tersebut. Anda dapat melihatnya dari cara mereka bermain.

Bila anak Anda tidak memiliki mainan yang dimainkan dalam waktu lama, bisa jadi kondisi tersebut menunjukan bahwa anak Anda termasuk anak hiperaktif.

Ungkapan yang umum untuk hal ini adalah “mudah bosan”. Apapun yang dimulainya tidak dapat diselesaikannya tanpa arahan dari pengasuh/ guru pendamping.

Baca juga: ADHD dan Autis pada Anak Tidak Sama, Kenali Perbedaannya

6 Perbedaan Anak Aktif dan Hiperaktif, Apa Saja? (2)

Anak aktif memiliki daya serap informasi yang baik daripada anak hiperaktif.

3. Emosional

Perbedaan anak aktif dan hiperaktif lainnya ditunjukkan dari sifat emosional dan impulsif mereka. Anak hiperaktif cenderung lebih sulit mengontrol emosional mereka dibanding anak aktif.

Meskipun memang anak kecil belum memiliki kemampuan menyadari dan mengendalikan emosional mereka, tetapi Anda bisa melihatnya dari cara anak hiperaktif mengomunikasikan rasa tidak nyaman.

Faktanya, anak hiperaktif lebih sensitif terhadap rangsangan. Mereka lebih mudah menangis dan marah walaupun dalam keadaan normal.

Rasa sedih, amarah, dan keluhan yang tidak bisa dikontrol merupakan ciri anak hiperaktif paling mudah dilihat. Saat menangis, anak hiperaktif akan mengekspresikannya secara meledak-ledak dan seakan penuh amarah bahkan sampai tantrum.

Kondisi berbeda dialami oleh anak aktif yang lebih mampu mengontrol emosi dan perasaan mereka. Anak aktif biasanya akan menangis jika memang ada hal yang membuat mereka sedih.

Namun, intensitasnya pun tidak hebat dan frekuensinya tidak sesering anak hiperaktif.

4. Hubungan Sosial

Perbedaan anak aktif dan hiperaktif lainnya ialah cara mereka membangun hubungan sosial baik dengan teman sebaya maupun orang yang lebih tua. Anak hiperaktif memiliki kesulitan interaksi sosial karena kurang mampu memfokuskan pikiran pada hal tertentu.

Mereka biasanya tidak bisa diajak mengobrol dengan baik bahkan oleh teman sepermainan karena terlalu sibuk pada banyak hal. Sering menyelak sehingga mengganggu aturan permainan dalam kelompok.

Namun, perlu diingat bahwa anak kecil secara natural juga membutuhkan waktu untuk bisa membangun interaksi sosial. Apabila sampai usia 4-5 thn seorang anak masih belum bisa mengendalikan perilaku dan emosinya dalam permainan kelompok maka hal ini sering terjadi ia akan dikucilkan oleh teman-temannya.

Di lain sisi, anak aktif mampu berinteraksi sosial dengan baik meskipun memiliki aktivitas fisik yang padat. Mereka bisa membangun fokus untuk suatu percakapan tanpa adanya tindakan impulsif saat percakapan berlangsung. Anak aktif akan lebih mudah bergaul dan menyelesaikan tugas kelompok secara sempurna.

sem*ntara itu, anak hiperaktif tidak mampu mengontrol daya fokus mereka untuk menyelesaikan tugas secara berkelompok.

Baca Juga: ADHD dan Autis pada Anak Tidak Sama, Kenali Perbedaannya

5. Daya Serap Informasi

Anak aktif memiliki daya serap informasi yang baik daripada anak hiperaktif. Kondisi ini menjadi salah satu ciri perbedaan anak aktif dan anak hiperaktif yang bisa Anda amati.

Daya serap informasi meliputi bagaimana seorang anak memahami informasi yang diterima, melakukan instruksi sesuai informasi, serta mengambil keputusan atas informasi tertentu.

Anak aktif bahkan dengan kegiatan yang apa pun tetap mampu menerima informasi dengan baik karena mereka bisa mengontrol fokus mereka pada informasi yang tersedia.

Melalui informasi yang diserap, anak aktif akan mengikuti instruksi dengan baik bila ada. Jadi, jika anak Anda selama ini mampu menyerap informasi bahkan mengambil keputusan dengan baik, maka mereka termasuk ke dalam kelompok anak aktif.

Sebaliknya, anak hiperaktif kesulitan atau tidak mampu memfokuskan pikiran mereka untuk mengolah informasi yang diterima menjadi rangkaian instruksi. Mereka juga akan kesulitan atau tidak mampu membuat keputusan dengan asertif karena sifat impulsif yang mereka miliki.

6. Rasa Lelah

Pada umumnya, anak kecil memang tidak mengenal rasa lelah. Mereka bisa melakukan aktivitas fisik sepanjang hari. Perbedaan anak aktif dan anak hiperaktif dapat dilihat dari rasa lelah yang mereka miliki di kehidupan sehari-hari.

Anak aktif tetap membutuhkan waktu beristirahat yang cukup setelah menjalani aktivitas penuh. Mereka tidak akan kesulitan untuk tidur di malam hari atau bahkan di siang hari jika merasa lelah.

sem*ntara itu, selain sulit fokus, anak hiperaktif juga tidak bisa berhenti bergerak. Mereka cenderung sulit tidur atau sekedar beristirahat karena sifat impulsif yang dimiliki.

Anak hiperaktif akan lebih memilih bermain dibanding menggunakan waktu untuk istirahat bahkan pada malam hari.

Energi yang seakan tidak ada habisnya bisa Anda lihat sebagai salah satu ciri anak hiperaktif. Bukan hanya sulit untuk tertidur, tetapi anak hiperaktif lebih menyukai bergerak di berbagai tempat sebagai akibat kurangnya kendali akan fokus mereka.

Baca Juga: Ciri-Ciri Autisme pada Anak

Itulah informasi tentang perbedaan anak aktif dan anak hiperaktif. Bila Anda khawatir Si Kecil memiliki tanda hiperaktif, bisa kunjungi Ciputra Medical Center terdekat.

Di sini Anda bisa melakukanpemeriksaan ke dokter, Medical Checkup lengkap, hingga perawatan ke psikolog. Cek jadwal dokter sekarang dan jaga kesehatan Anda beserta keluarga dengan Ciputra Medical Center.

Telah direview oleh dr. Hery Dharmawan, Sp.A

Source:

Tim Konten Medis

Diperbarui pada 20 June 2024

Artikel Terkait

  • Apa Itu Kesehatan Mental?

  • Awas! Ini 8 Dampak dari p*rnografi untuk Kesehatan Mental

  • Apa Terapi Anak ADHD? Orang Tua Perlu Tahu Perawatan Ini!

  • Bagaimana Cara Stimulasi Anak Terlambat Bicara?

  • Gangguan Belajar pada Anak

  • Kenali Terapi Wicara untuk Anak 2 Tahun

  • Membantu Mengembangkan Minat Bakat Anak

  • Mengenali dan Mengatasi Gangguan Mental pada Anak

  • Ciri-Ciri Autisme pada Anak

  • Gigi Berlubang Pada Anak

  • ADHD dan Autis pada Anak Tidak Sama, Kenali Perbedaannya

6 Perbedaan Anak Aktif dan Hiperaktif, Apa Saja? (2024)

References

Top Articles
Latest Posts
Article information

Author: Amb. Frankie Simonis

Last Updated:

Views: 5845

Rating: 4.6 / 5 (56 voted)

Reviews: 87% of readers found this page helpful

Author information

Name: Amb. Frankie Simonis

Birthday: 1998-02-19

Address: 64841 Delmar Isle, North Wiley, OR 74073

Phone: +17844167847676

Job: Forward IT Agent

Hobby: LARPing, Kitesurfing, Sewing, Digital arts, Sand art, Gardening, Dance

Introduction: My name is Amb. Frankie Simonis, I am a hilarious, enchanting, energetic, cooperative, innocent, cute, joyous person who loves writing and wants to share my knowledge and understanding with you.